Sabtu, 10 September 2011

Logika Tentang Tahajjud

Ibu saya pernah berkata, bahwa do'a itu bisa diibaratkan handphone, atau internet. Butuh koneksi sinyal yang tinggi agar bisa berfungsi dengan baik.

Ibarat handphone. Jika kita gunakan saat jam sibuk, saat banyak orang yang menggunakan handphone untuk berkomunikasi dengan orang lain, sinyal pasti terpakai oleh banyak orang sehingga koneksi kita dengan orang yang kita ajak bicara lewat hp menjadi terganggu. Misalnya, suara tak jelas, putus-putus, dan masalah lain. Atau saat kita mengirim SMS, akan sering pesan sulit terkirim. Itu jika kita menggunakan saat sinyal sedang minim.

Ibarat internet. Jika kita gunakan pada jam sibuk, saat banyak orang menggunakan fasilitas internet dan sinyal banyak dipakai oleh orang, maka internet yang kita gunakan akan lambat, atau istilah jawanya, lemot. Tentu kita nggak bakal nyampe-nyampe ke alamat situs web yang kita tuju jika internet yang kita pakai lemot.

Sebaliknya, jika kita menggunakan kedua fasilitas teknologi tersebut pada saat jam yang tidak sibuk, pasti akan lebih jelas, lebih cepat daripada kita gunakan pada saat jam sibuk. Kita ambil contoh, tengah malam misalnya. Telpon-menelpon akan terasa jelas dan tidak putus-putus, internet akan berjalan cepat, dan nyaman digunakan.

Hampir sama dengan doa. Kalau kita berdoa pada jam-jam biasa, Allah akan menerima doa itu tidak secepat jika kita berdoa pada jam-jam di mana orang juga banyak yang berdoa. Sedangkan jika kita berdoa pada jam di mana orang tak banyak berdoa, pasti efek diterimanya doa akan lebih cepat.

Nah, saat waktu sholat tahajjud, saat tengah malam adalah saat yang tepat jika kita ingin berdoa. Di mana orang lain sedang terlelap, cuma sedikit orang yang terbangun untuk berdoa. Saat yang tepat agar doa kita cepat sampai kepada Allah.

So, apa salahnya jika kita bangun tengah malam untuk mendirikan sholat tahajjud. Insyaallah, doa kita akan mudah dikabulkan oleh-Nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar