Minggu, 04 Maret 2012

Kisah Sarat Pesan Tanpa Menggurui

Judul                : Notes from Qatar “Positive, Persistence, Pray”


Penulis              : Muhammad Assad
Penerbit            : PT Elex Media Komputindo
Cetakan           : I – 2011
Tebal                : xlv + 312


Deskripsi :
            Buku Notes from Qatar ini adalah buku yang diangkat dari sebuah blog di internet (muhammadassad.wordpress.com). Blog tersebut sudah dipublikasikan pada bulan November 2009 lalu.
            Buku ini adalah sebuah buku yang berisi tentang pengalaman seseorang yang sedang menjalani studi S2-nya di Qatar. Di setiap bab dari tulisan di buku ini selalu diselipkan ayat suci Al-Quran atau hadits. Tujuannya adalah ingin menyampaikan kepada pembaca bahwa islam bukan hanya sekadar agama yang dapat ditemui di masjid atau madrasah. Melainkan islam adalah the way of life yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.
            Namun bukan berarti buku ini ditujukan khusus bagi pembaca muslim. Buku ini pun banyak digemari oleh pembaca non-muslim. Buku ini juga mendapat banyak apresiasi positif dari berbagai macam kalangan, mulai dari pejabat, rektor, pengusaha, penulis, presenter, jurnalis, model, aktor, dan artis. Buku ini juga mendapat sambutan yang baik dari  Her Highness Sheikha Mozah bint Naseer Al-Missned, yakni wanita nomor satu di Qatar.
            Buku ini dapat memotivasi pembaca melalui kisah-kisahnya. Sarat pesan tanpa bersifat menggurui. Saya sebagai resensator sendiri kebingungan mencari kelemahan dari buku ini. Karena saya sendiri benar-benar telah hanyut ke dalam tulisannya dan ikut termotivasi untuk terus belajar, tanpa melalaikan syariat agama.

Minggu, 01 Januari 2012

Teman dan Sahabat

Barusan aja aku dapet pertanyaan dari seorang adek kelas. ”Apa arti teman sebenarnya? Di mana kita bisa mencari teman? Menurut pean teman tu harus gimana?” Hal ini cukup menarikku untuk membuat sebuah artikel yang singkat dan santai ini.

Begini adekku tersayang... #plakk!

Hmm... Kalau menurutku sih, arti teman yang sesungguhnya itu nggak terlalu ribet. Teman adalah sesuatu/orang yang menemani kita. Bisa juga dikatakan bahwa teman adalah orang yang bersama dengan kita. Entah itu kita sedang bekerja, bermain, belajar, atau sekedar bercakap-cakap.

Teman itu bisa dicari di mana aja kok. Saat kita di rumah, sekolah, jalan, mall, alun-alun, bahkan WC umum sekalipun. Yang penting, seorang teman itu mau menemani kita. Mereka mau menyapa, mengenal, atau bahkan sekedar menemani, menurutku dia sudah jadi teman kita.

Gue kira tuh jawaban udah cukup. Eh, dia malah tanya lagi, ”Bedanya teman sama sahabat? Mudah gak, nyari sahabat? Gunanya teman dan sahabat sama gak?” #cari-cari referensi.

Begini adektu tersayang... #plakk! Kuadrat

Hmm... Kalau menurutku sih, tentu saja sahabat dan teman itu berbeda. Kalau hanya sekedar menemani kita, orang itu sudah bisa kita sebut teman. Akan tetapi, sahabat lebih dari sekedar menemani. Sahabat itu orang yang mau mengerti kita. Lebih-lebih lagi sahabat sejati yang selalu ada di samping kita untuk menemani, memberi support, dan menghibur kita kapan pun waktunya, apa pun yang terjadi, dan bagaimana pun keadaannya.

Nyari sahabat bisa dibilang susah-susah gampang. Kita harus tau apakah sahabat itu memang benar-benar cocok sama kita atau tidak sama sekali. Kita juga harus memilih sahabat mana yang bisa membawa kita kepada kebaikan ato malah menjerumuskan kita kepada keburukan. Terkadang ini membutuhkan waktu lama, tapi efeknya benar-benar akan terasa.

Gunanya, apakah sama? Ya pasti beda sih. Guna sahabat itu lebih dari sekedar teman. Kalo teman, dia Cuma nemenin kita aja. Beda lagi dengan sahabat yang menemani, dan dia mau mengerti kita.

Sebagai manusia yang baik, kita harus bisa menjadi teman bagi siapa pun. Kita nggak boleh nggak mau kenal siapa-siapa. Ingat, kita ini manusia. Kita dikodratkan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan makhluk lain (dalam konteks ini manusia lain). Lebih asik lagi kalo kita mau menjadi sahabat bagi siapa saja. Kita bisa belajar banyak dari sebuah proses yang dinamakan dengan ”persahabatan.” (MRM)

Sabtu, 08 Oktober 2011

Pelajaran Berharga


Suatu hari, seorang ayah dari sebuah keluarga yang kaya raya ingin mengajak anaknya dalam sebuah perjalanan ke pedesaan. Sang ayah ingin memperlihatkan pada anaknya bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin di pedesaan. Mereka menghabiskan beberapa hari di peternakan milik sebuah keluarga yang sangat miskin.

Dalam perjalanan pulang, sang ayah bertanya pada anaknya, ”Bagaimana perjalanan kita beberapa hari ini?”

”Itu sangat mengesankan, Pak,” jawab si anak.

”Apakah kau sudah melihat bagaimana kehidupan dari orang-orang miskin?” tanya sang ayah.

”Yeah,” kata si anak.

”Jadi, ceritakan padaku, apa saja yang telah kau pelajari selama perjalanan ini?” tanya sang ayah lagi.

Si anak menjawab, ”Kulihat kita punya satu anjing dan mereka punya empat. Kita punya sebuah lampu taman dan mereka punya bintang-bintang untuk menerangi di malam hari. Kita punya sebagian kecil dari tanah di bumi untuk kita tinggali dan mereka punya tanah seluas mata memandang. Kita punya pelayan untuk melayani kita dan mereka melayani sesama mereka. Kita membeli makanan dan mereka menumbuhkannya. Kita punya tembok untuk melindungi kita & barang-barang kita dan mereka punya teman untuk melindungi.”

Sang ayah hanya terdiam.

Si anak menambahkan, ”Terimakasih karena kau telah menunjukkan padaku betapa miskinnya kita.”





Sabtu, 10 September 2011

Logika Tentang Tahajjud

Ibu saya pernah berkata, bahwa do'a itu bisa diibaratkan handphone, atau internet. Butuh koneksi sinyal yang tinggi agar bisa berfungsi dengan baik.

Ibarat handphone. Jika kita gunakan saat jam sibuk, saat banyak orang yang menggunakan handphone untuk berkomunikasi dengan orang lain, sinyal pasti terpakai oleh banyak orang sehingga koneksi kita dengan orang yang kita ajak bicara lewat hp menjadi terganggu. Misalnya, suara tak jelas, putus-putus, dan masalah lain. Atau saat kita mengirim SMS, akan sering pesan sulit terkirim. Itu jika kita menggunakan saat sinyal sedang minim.

Ibarat internet. Jika kita gunakan pada jam sibuk, saat banyak orang menggunakan fasilitas internet dan sinyal banyak dipakai oleh orang, maka internet yang kita gunakan akan lambat, atau istilah jawanya, lemot. Tentu kita nggak bakal nyampe-nyampe ke alamat situs web yang kita tuju jika internet yang kita pakai lemot.

Sebaliknya, jika kita menggunakan kedua fasilitas teknologi tersebut pada saat jam yang tidak sibuk, pasti akan lebih jelas, lebih cepat daripada kita gunakan pada saat jam sibuk. Kita ambil contoh, tengah malam misalnya. Telpon-menelpon akan terasa jelas dan tidak putus-putus, internet akan berjalan cepat, dan nyaman digunakan.

Hampir sama dengan doa. Kalau kita berdoa pada jam-jam biasa, Allah akan menerima doa itu tidak secepat jika kita berdoa pada jam-jam di mana orang juga banyak yang berdoa. Sedangkan jika kita berdoa pada jam di mana orang tak banyak berdoa, pasti efek diterimanya doa akan lebih cepat.

Nah, saat waktu sholat tahajjud, saat tengah malam adalah saat yang tepat jika kita ingin berdoa. Di mana orang lain sedang terlelap, cuma sedikit orang yang terbangun untuk berdoa. Saat yang tepat agar doa kita cepat sampai kepada Allah.

So, apa salahnya jika kita bangun tengah malam untuk mendirikan sholat tahajjud. Insyaallah, doa kita akan mudah dikabulkan oleh-Nya.

Maher Zain - Open Your Eyes

Look around yourselves
Can’t you see this wonder
Spreaded infront of you
The clouds floating by
The skies are clear and blue
Planets in the orbits
The moon and the sun
Such perfect harmony
Let’s start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us
Or are we so blind
To push it all aside..
No..
We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Look inside yourselves
Such a perfect order
Hiding in yourselves
Running in your veins
What about anger love and pain
And all the things you’re feeling
Can you touch them with your hand?
So are they really there?
Lets start question in ourselves
Isn’t this proof enough for us?
Or are we so blind
To push it all aside..?
No..
We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
When a baby’s born
So helpless and weak
And you’re watching him growing..
So why deny
Whats in front of your eyes
The biggest miracle of life..
We just have to
Open our eyes, our hearts, and minds
If we just look quiet we’ll see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Open your eyes and hearts and minds
If you just look bright to see the signs
We can’t keep hiding from the truth
Let it take us by surprise
Take us in the best way
(Allah..)
Guide us every single day..
(Allah..)
Keep us close to You
Until the end of time..
Allah..
You created everything
We belong to You
Ya Robb we raise our hands
Forever we thank You..
Alhamdulillah..

Kisah Adik Sepupuku


Saya memiliki seorang adik sepupu yang masih bayi. Dia adalah anak dari adiknya bapakku. Gampangnya, dia adalah adik sepupu dari tante. Umurnya baru sekitar satu setengah tahun. Dia belum bisa berbicara, tapi sudah bisa berjalan.

Ada suatu hal yang unik saat adik sepupuku itu berjalan. Walau jalannya belum terlalu lancar, tapi ia selalu berjalan dengan cepat. Saat ia menginginkan sesuatu, ia selalu berjalan menuju benda yang ia inginkan itu dengan cepat. Pandangannya fokus pada benda itu. Ia tak peduli jika dipanggil oleh orang lain. Ia tetap berjalan dengan cepat. Bahkan ia tak memperhatikan barang-barang yang ada di depannya. Seringkali toples berisi kue hampir ia jatuhkan. Tapi ia tetap saja berjalan.

Ada sebuah pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari kebiasaan adik sepupuku ini. Di saat kita sedang berangan-angan atau bercita-cita, kita harus tetap fokus untuk menuju cita-cita itu. Kita harus dapat menerjang dan melewati segala rintangan yang menghadang kita. Kita juga tidak usah mendengarkan ejekan orang lain yang beranggapan bahwa kita ini aneh. Tetap fokus untuk meraih cita-cita!

Itulah kisah tentang kebiasaan adik sepupu saya dan hikmah dibaliknya. Semoga kita termasuk orang-orang yang sukses. Amin…

Rabu, 31 Agustus 2011

Ramadhan Sebagai Bulan Pelajaran

Teman-teman… Bulan Ramadhan tahun ini memang sudah berakhir. Orang-orang muslim di seluruh dunia sudah merayakan hari lebaran. Kita semua memang telah meninggalkan Bulan Ramadhan. Akan tetapi, bukan berarti kita juga harus meninggalkan kebiasaan baik kita selama Ramadhan.

Salah satu julukan dari bulan Ramadhan adalah bulan pelajaran atau bulan belajar. Maksudnya, pada bulan ini, semua orang akan belajar untuk menahan nafsu, menjaga perbuatan, toleransi, dan lain-lain. Orang-orang juga semakin giat beribadah karena Allah telah berjanji untuk melipat gandakan setiap amal baik kita.

Beberapa amal ibadah di bulan ramadhan yang dapat kita kerjakan di Bulan Ramadhan ini dapat kita kerjakan di bulan-bulan lain. Puasa, sedekah, infaq, sholat sunnah, dan tadarus Al-Quran tidak harus kita kerjakan di Bulan Ramadhan, lho… Semua itu bisa kita kerjakan di setiap waktu, asal sesuai dengan syariatnya.

Jadi, dengan berakhirnya Bulan Ramadhan ini bukan berarti kita juga meninggalkan amal-amal baik kita selama ini. Kita seharusnya tetap melakukannya, bahkan melakukannya dengan lebih baik. Dengan begitu, kita akan menjadi orang yang bertaqwa. Insyaallah… (MRM)