Barusan aja aku dapet pertanyaan dari seorang adek kelas. ”Apa arti teman sebenarnya? Di mana kita bisa mencari teman? Menurut pean teman tu harus gimana?” Hal ini cukup menarikku untuk membuat sebuah artikel yang singkat dan santai ini.
Begini adekku tersayang... #plakk!
Hmm... Kalau menurutku sih, arti teman yang sesungguhnya itu nggak terlalu ribet. Teman adalah sesuatu/orang yang menemani kita. Bisa juga dikatakan bahwa teman adalah orang yang bersama dengan kita. Entah itu kita sedang bekerja, bermain, belajar, atau sekedar bercakap-cakap.
Teman itu bisa dicari di mana aja kok. Saat kita di rumah, sekolah, jalan, mall, alun-alun, bahkan WC umum sekalipun. Yang penting, seorang teman itu mau menemani kita. Mereka mau menyapa, mengenal, atau bahkan sekedar menemani, menurutku dia sudah jadi teman kita.
Gue kira tuh jawaban udah cukup. Eh, dia malah tanya lagi, ”Bedanya teman sama sahabat? Mudah gak, nyari sahabat? Gunanya teman dan sahabat sama gak?” #cari-cari referensi.
Begini adektu tersayang... #plakk! Kuadrat
Hmm... Kalau menurutku sih, tentu saja sahabat dan teman itu berbeda. Kalau hanya sekedar menemani kita, orang itu sudah bisa kita sebut teman. Akan tetapi, sahabat lebih dari sekedar menemani. Sahabat itu orang yang mau mengerti kita. Lebih-lebih lagi sahabat sejati yang selalu ada di samping kita untuk menemani, memberi support, dan menghibur kita kapan pun waktunya, apa pun yang terjadi, dan bagaimana pun keadaannya.
Nyari sahabat bisa dibilang susah-susah gampang. Kita harus tau apakah sahabat itu memang benar-benar cocok sama kita atau tidak sama sekali. Kita juga harus memilih sahabat mana yang bisa membawa kita kepada kebaikan ato malah menjerumuskan kita kepada keburukan. Terkadang ini membutuhkan waktu lama, tapi efeknya benar-benar akan terasa.
Gunanya, apakah sama? Ya pasti beda sih. Guna sahabat itu lebih dari sekedar teman. Kalo teman, dia Cuma nemenin kita aja. Beda lagi dengan sahabat yang menemani, dan dia mau mengerti kita.
Sebagai manusia yang baik, kita harus bisa menjadi teman bagi siapa pun. Kita nggak boleh nggak mau kenal siapa-siapa. Ingat, kita ini manusia. Kita dikodratkan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan makhluk lain (dalam konteks ini manusia lain). Lebih asik lagi kalo kita mau menjadi sahabat bagi siapa saja. Kita bisa belajar banyak dari sebuah proses yang dinamakan dengan ”persahabatan.” (MRM)
Begini adekku tersayang... #plakk!
Hmm... Kalau menurutku sih, arti teman yang sesungguhnya itu nggak terlalu ribet. Teman adalah sesuatu/orang yang menemani kita. Bisa juga dikatakan bahwa teman adalah orang yang bersama dengan kita. Entah itu kita sedang bekerja, bermain, belajar, atau sekedar bercakap-cakap.
Teman itu bisa dicari di mana aja kok. Saat kita di rumah, sekolah, jalan, mall, alun-alun, bahkan WC umum sekalipun. Yang penting, seorang teman itu mau menemani kita. Mereka mau menyapa, mengenal, atau bahkan sekedar menemani, menurutku dia sudah jadi teman kita.
Gue kira tuh jawaban udah cukup. Eh, dia malah tanya lagi, ”Bedanya teman sama sahabat? Mudah gak, nyari sahabat? Gunanya teman dan sahabat sama gak?” #cari-cari referensi.
Begini adektu tersayang... #plakk! Kuadrat
Hmm... Kalau menurutku sih, tentu saja sahabat dan teman itu berbeda. Kalau hanya sekedar menemani kita, orang itu sudah bisa kita sebut teman. Akan tetapi, sahabat lebih dari sekedar menemani. Sahabat itu orang yang mau mengerti kita. Lebih-lebih lagi sahabat sejati yang selalu ada di samping kita untuk menemani, memberi support, dan menghibur kita kapan pun waktunya, apa pun yang terjadi, dan bagaimana pun keadaannya.
Nyari sahabat bisa dibilang susah-susah gampang. Kita harus tau apakah sahabat itu memang benar-benar cocok sama kita atau tidak sama sekali. Kita juga harus memilih sahabat mana yang bisa membawa kita kepada kebaikan ato malah menjerumuskan kita kepada keburukan. Terkadang ini membutuhkan waktu lama, tapi efeknya benar-benar akan terasa.
Gunanya, apakah sama? Ya pasti beda sih. Guna sahabat itu lebih dari sekedar teman. Kalo teman, dia Cuma nemenin kita aja. Beda lagi dengan sahabat yang menemani, dan dia mau mengerti kita.
Sebagai manusia yang baik, kita harus bisa menjadi teman bagi siapa pun. Kita nggak boleh nggak mau kenal siapa-siapa. Ingat, kita ini manusia. Kita dikodratkan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan bantuan makhluk lain (dalam konteks ini manusia lain). Lebih asik lagi kalo kita mau menjadi sahabat bagi siapa saja. Kita bisa belajar banyak dari sebuah proses yang dinamakan dengan ”persahabatan.” (MRM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar