Minggu, 21 Agustus 2011

Berbuka Tidak Sekadar dengan yang Manis, lho…


Halo… para pembaca Bejoworld yang setia. Bagaimana puasanya? Tak terasa, ya? Sudah tinggal sedikit lagi Bulan Ramadhan akan meninggalkan kita. Ketahuilah, bahwa salah satu kenikmatan pada Bulan Suci Ramadhan ini adalah saat kita berbuka puasa. Semua pasti setuju. Karena saat berbuka puasa itulah, kita sudah diperbolehkan untuk makan dan minum kembali setelah menahan lapar dan haus sejak shubuh.

Banyak orang yang berkata, bahwa berbuka puasa itu harus dengan yang manis-manis. Landasan mereka adalah sunnah Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa beliau berbuka puasa dengan buah kurma. Berhubung kurma adalah buah yang manis, dan di Indonesia tidak dapat tumbuh kurma, lantas muncullah slogan “berbuka dengan yang manis-manis.”

Memang benar, kalau berbuka puasa dengan yang manis-manis, itu akan dapat dengan cepat mengembalikan energi yang telah terpakai selama berpuasa. Akan tetapi, ketahuilah! Rasulullah SAW bukan menyunnahkan kita untuk berbuka puasa dengan yang manis. Beliau menyunnahkan untuk berbuka puasa dengan tiga buah kurma dan segelas air.

Mengapa harus demikian? Apakah tidak sama saja, jika berbuka dengan makanan manis lainnya? Tentu berbeda. Ada banyak sekali manfaat dari kurma yang tidak dimiliki oleh makanan manis lain.


Aisyah berkata, “Rasulullah telah menyebut kurma  kurma dan susu sebagai makanan terbaik di antara makanan lainnya.”

Rasulullah SAW juga bersabda, “Kurma itu menghilangkan penyakit dan tidak membawa penyakit. Ia berasal dari surga. Dan di dalamnya terkandung obat.”

Yang berkaitan dengan berbuka puasa, Rasulullah telah bersabda, “Bila seseorang ingin berbuka puasa, maka sebaiknya ia mengonsumsikurma. Bila tidak tersedia, maka hendaknya ia meminum sedikit air. Karena ia (air) itu bersih dan murni.”

Jadi intinya, tidak ada sunnah untuk berbuka puasa dengan yang manis-manis. Tapi, hal itu juga tak disalahkan. Selama itu tidak membawa banyak mudhorot bagi kita. (MRM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar