Tim Yeah Adventure kembali ke rumah Bejo. Di tengah jalan, mereka ditraktir gorengan di warung oleh Bejo. Sambil menunggu gorengan yang masih digoreng dengan minyak goreng di penggorengan oleh seorang penggoreng, mereka mengobrol.
“Mengapa icon kita kura-kura, ya?” gerutu Joni.
“Mengapa bukan harimau atau paus orca saja?” Roni menambahkan.
“Sudah, syukuri saja,” kata Muchi.
“Betul. lagipula kita belum mengetahui apa fungsi kura-kura ini. Siapa tahu dia akan sangat berguna bagi kita,” kata Bejo sambil menunjuk kura-kura yang ia bawa.
“Ini gorengannya. Maaf membuat menunggu lama,” kata mbak penjaga warung.
“Makasih,” kata Joni.
“Lho, Bejo, kau memesan lima gorengan?” tanya Roni heran karena melihat lima buah gorengan di piring.
“Tentu saja. Anggota Yeah Adventure sekarang kan, ada lima. Tak mungkin aku tak mentraktir seorang jika yang lain kutraktir,” jawab Bejo.
“Kau mau memberi kura-kura itu, ya? Bukankah tadi si petugas memberi tahu bahwa kita tak perlu repot-repot memberinya makan,” kata Roni.
“Tapi katanya juga tak apa, kan, jika diberi makan? Bukankah kita bebas menganggap icon kita senjata atau hewan peliharaan? Anggaplah icon kita sebagai hewan peliharaan. Sayangilah dia. Dengan begitu siapa tahu dia akan lebih menurut dengan kita,” jawab Bejo.
“Betul juga, ya.” Kata Roni sambil menyantap gorengan yang masih hangat.
Mereka memakan gorengan bersama. Ketika Bejo menyodorkan gorengan kepada kura-kura, kura-kura itu memakannya. Lalu ia menunjukkan bahwa dirinya senang. Semua anggota Yeah Adventure pun tertawa bersama.
Setelah selesai makan, Bejo membayar gorengan itu dan tak lupa mengambil kembaliannya. Pulanglah kelompok Yeah Adventure ke rumah ketua mereka, Bejo. Mereka lalu menuju kamar milik Bejo.
“Ayo kita kembali ke Bejoworld. Kita kenalkan dunia milik kita kepada teman kecil kita ini,” ajak Bejo.
Bejo menjelma menjadi Yeahman lagi. Lalu, pergilah kelompok Yeah Adventure menuju Bejoworld dengan cara yang seperti biasanya. Sampailah mereka di Bejoworld.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar