Bejo mengangkat kura-kura yang sedang tidur itu. Kemudian ia melemparnya ke taman lewat jendela hingga pecah. Kura-kura itu mendarat di taman dengan selamat.
Lima detik kemudian...
Si kura-kura terbangun.
Dua detik kemudian...
Si kura-kura clingak-clinguk memandangi sekitarnya.
Tujuh detik kemudian...
Si kura-kura kaget karena dirinya terbangun di atas rumput.
“Telat tau...!” bentak Roni.
“Hmmm... Begitu, ya. Roni, tembak dia dengan listrikmu!” perintah Bejo.
“Siap,” Roni langsung menembakkan listrik ke arah si kura-kura.
Si kura-kura secara spontan langsung membuat perisai transparan di sekitar tubuhnya dan menyangkal serangan listrik Roni.
“Berarti, kura-kura ini lambat dalam menanggapi segala hal,” kata Bejo.
“Tetapi ia dirancang untuk cepat tanggap dalam menghadapi serangan dan dapat membuat perisai secara spontan,” lanjut Muchi.
“Analisa yang bagus, Muchi,” kata Bejo.
“Hai, kawan-kawan, kemarilah!” teriak Joni dari dalam rumah. Anak-anak Yeah Adventure pun memasuki rumah Bejo.
“Ini dia, hasil desainku. Sederhana, simple, tapi klasik,” kata Joni menjelaskan.
“Good…” puji Bejo.
“Muchii..(Keren...),” kata Muchi.
“Setelah ini, kita langsung latihan lagi?” tanya Roni.
“Ya, iya dong. Masa ya iya lah,” jawab Joni sembarangan.
“Tentu, sambil menunggu dimulainya turnamen,” jawab Bejo sungguhan.
“He-eh. Tinggal beberapa hari, ya,” kata Roni.
“Nah, ayo semangat...!” teriakan Joni spontan membakar ruangan yang hangat tersebut.
“Ayo.....!” yang lain ikutan semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar