Minggu, 10 April 2011

Otak Kanan vs Otak Kiri

Bener-bener minta maaf buat pembaca Bejoworld yang (terpaksa) setia menantikan posting-posting yang insyaallah berguna. Ok, check it out!
Alkisah, terdapat dua sejoli. Mereka sangat bersahabat. Pergi bareng, makan bareng, nyuci bareng, tidur bareng, buang air bareng, pokoknya bareng..... terus. Kagak ada misahnya, nempel banget. Dan sifat mereka berdua sangat berbeda. Sifat yang sangat berbeda itulah yang membuat mereka sering berselisih, sering bertengkar. Lho, kemana-mana selalu bareng, tapi kok sering bertengkar?

Haha, bingung, ya. Gue kasih tahu, ye (jjiiahh...). Mereka berdua adalah otak kanan dan otak kiri. Ga salah, kan? Kemana-mana mereka tuh selalu bareng-bareng. Letaknya ya di kepala kalian masing-masing, bagi kalian yang merasa punya kepala. Masalah sifat yang sangat berbeda, itu juga bener.

Baru-baru ini saya mengikuti seminar yang diadakan oleh salah satu lembaga bimbel yang terkemuka di Kediri, bahkan Indonesia (sayang, aku alergi bimbel).

Mereka menyatakan bahwa otak kanan dan otak kiri itu emang beda. Beda sifat, beda pola pikir, dan beda "mainan"nya juga. Aku sebenernya juga udah tahu dari dulu, sih...(gaya amat)

Nih, aku jelasin ya...

Otak kiri adalah otak yang letaknya di kepala sebelah kiri (ya iyalah). Mainan kesukaan otak kiri adalah angka dan tulisan. Sifatnya yang logis dan analistis membuatnya merasa hebat untuk mengerjakan soal matematika, fisika, dan hitung-hitungan lainnya. Kemampuannya tergolong short term memory alias memori jangka pendek.

Otak kanan, otak yang yang letaknya di sebelah kanan. Mainan yang paling ia sukai adalah gambar, musik, dan perasaan. Bersifat kreatif dan imajinatif. Merasa dan memang hebat dalam berkhayal, berimajinasi, dan menghasilkan ide-ide hebat. Sesuai sifatnya yang long term memory alias memori jangka panjang, otak satu ini emang jago untuk menghafalkan sesuatu.

Saat disodorkan soal hitung-hitungan, otak kiri dengan mudahnya merespon, sedangkan otak kanan mengeluh. Otak kiri dikasih mainan, tapi otak kanan kok nggak. Otak kanan yang bosen pun memainkan temennya sendiri (???) sehingga kinerja otak kiri terganggu. Oleh karena itu, biasanya orang-orang mendengarkan musik sambil mengerjakan soal. Ini bukti jika mereka sering tak sejalanpemikiran.

Kebanyakan orang di Indonesia masih cenderung memakai otak kirinya untuk berpikir, tanpa ngajak-ngajak otak kanan. Padahal, jika mereka digunakan bersamaan, mereka bisa menjadi mesin yang paling hebat di dunia. Makanya, kita harus pintar-pintar untuk me-manage kedua bagian otak itu. (MRM)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar