Acara terakhir kali ini kami lalui di dalam acara. Pembicara kali ini adalah Pak Zakariya, sama dengan acara pertama tadi. Kami diajarkan bahwa keyakinan dapat kita gunakan untuk melakukan segala hal.
Kami disodori pensil, dan disuruh mematahkannya dengan satu jari telunjuk. Pertamanya, anak-anak pada gagal. Tetapi, setelah disuruh yakin bahwa kita bisa mematahkan pensil tersebut, akhirnya banyak anak yang berhasil. Sayang, saya masih ragu-ragu dan gagal terus.
Pada acara ini, teman saya ada yang dihipnotis. Dari yang awalnya bernama Abiq, ia dihipnotis jadi bernama Ahmad. Pas ditanya namanya apakah Abiq atau bukan, ia bingung. Saat disadarkan kembali, ia ditanya apakah namanya Ahmad atau bukan. Ia malah menjawab, “Ahmad siapa? Namaku Abiq, kok.” Yah, namanya juga orang dihipnotis.
Kami sempat ditanya, bagaimana jadinya kalau sebuah bohlam lampu dijatuhkan ke ubin, manakah yang akan pecah. Sebagian besar menjawab ubin. Akan tetapi, saya menjawab dengan mantap, “Pasti ubinnya yang pecah!” Gara-gara itu, saya ditantang untuk melakukannya. Dan betul, dengan keyakinan yang kuat, ubin itu terbelah tertimpa bohlam kaca.
Setelah menjalani berbagai kegiatan seru tersebut, saya pulang kembali ke Kediri bersama teman-teman saya tentunya. Rasanya, semua tadi adalah pengalaman yang berkesan dan tak terlupakan.
Dari keseluruhan kegiatan tadi, kita dapat menyimpulkan bahwa keyakinan adalah kunci terbesar atas segalanya, di bawah kuasa Allah. Kerja sama juga membuat semua pekerjaan menjadi lebih mudah. Secara pribadi, saya paling suka dengan misi ketiga. hehe...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar