“Apa-apaan ini...?!?!?!”
Joni dan Roni kaget bebarengan begitu melihat isi rumah kecil yang tua dan tak enak dipandang dari luar itu. Rupanya, dalamnya adalah rumah besar yang muda dan enak dipandang.
“Mari masuk ke ruangan ini,” Simbing mempersilakan.
Mereka memasuki sebuah ruangan.
“APA-APAAN INI...?!?!?!”
Roni dan Joni kaget bebarengan begitu melihat isi ruangan yang mereka masuki. Di dalam ruangan itu terdapat sebuah hutan luas. Di dekat tempat mereka berdiri terdapat sebuah rumah kecil.
“Sekarang kita mulai pelajaran kita. Kalian berdua akan kuberikan sebuah pedang, eh, maksud saya bahan dasar pembuatan pedang. Kalian akan kuajari membuat pedang kalian sendiri di pondok itu. Itu pun jika kalian mau,” Simbing menjelaskan kepada dua manusia yang masih terbengong dengan mulut terbuka.
“Whoi! Kalian ini kenapa?” Simbing menyadarkan.
Masih saja dua manusia itu bengong tapi mulutnya sudah tertutup.
“Whoeieieieiei.......!!!!!!!” bentak Simbing.
“Hah, ada apa ini?” Roni panik tiba-tiba secara misterius.
“Siapa aku...?” Joni teriak dengan histeris.
“Ada apa dengan kalian ini? Kalian seperti dirasuki setan saja,” kata Simbing.
“Entahlah. Aku merasa seperti ada yang gimana gitu,” kata Joni.
“Aku juga,” kata Roni.
“Ya sudah. Tadi kalian dengar penjelasanku tidak?” tanya Simbing.
“Penjelasan yang mana?” Joni tak mengerti.
“Hah... Baiklah, akan kujelaskan lagi. Sekarang kita mulai pelajaran kita. Kalian berdua akan kuberikan sebuah pedang, eh, maksud saya bahan dasar pembuatan pedang. Kalian akan kuajari membuat pedang kalian sendiri di pondok itu. Itu pun jika kalian mau,” Simbing menjelaskan kepada dua manusia yang sudah tak bengong lagi.
“Baik!” kata Roni.
“Ayo!” kata Joni.
Mereka pun pergi ke tempat yang dimaksud oleh Simbing.
“Sekarang, mari kita membuat pedang. Ini saran dari Sang Yeahman. Katanya pedang yang kalian buat nanti akan sangat berguna bagi kalian. Pedang kalian nanti akan kalian buat dari logam terbaik dari Bejoworld. Satu-satunya logam terbaik yang dapat mengalahkan logam terbaik di dunia kalian. Baik, sekarang ambil bahan-bahannya dan ikuti aku!” jelas Simbing.
Mereka pun lalu membuat pedang. Setelah lima jam bekerja, kurang atau lebih saya tak tahu, pedang mereka pun jadi.
“Wow! Tak kusangka aku sekarang memiliki pedang buatan sendiri,” kata Roni kagum.
“Dari logam terbaik, lagi,” kata Joni yang juga kagum.
“Baguslah, kalian menyukai pedang kalian. Tetapi, pedang jika di tangan orang yang tak ahli akan menjadi senjata bagi dirinya sendiri. Oleh karena itulah, setelah ini kalian akan kuajari memainkan pedang. Ayo latihan di luar!” ajak Simbing.
Mereka keluar dari pondok kecil tempat mereka membuat pedang. Mereka berlatih memainkan pedang dan diajari trik-trik oleh Simbing. Mereka juga diajari menyalurkan energi kekuatan mereka ke pedang.
“Baiklah, itu saja yang dapat kuajarkan pada kalian. Sebenarnya masih ada beberapa jurus pedang lain, tapi kuyakin kalian tak kan sanggup menguasainya karena kalian masih terhitung pemula. Walaupun kalian sangat berbakat jika bertarung menggunakan pedang. Latih terus kemampuan kalian selama turnamen nanti!” perintah Simbing.
“Baik!” kata Joni dan Roni bebarengan.
“Sekian latihan dariku,” tambah Simbing.
“Tunggu! Ada sesuatu yang dari tadi kami penasaran,” kata Joni.
“Apa itu?” tanya Simbing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar